Menguji Peredam Aspal Pada Plafon Mobil
By Harjito
Beberapa waktu lalu saya memasang peredam aspal dikombinasikan dengan peredam alumuniom foil pada plafon mobil. Ada beberapa testimoni mengenai resiko memasang peredam aspal, juga menyertakan tautan video mengenai efek samping peredam aspal.
Kajian Teoritis
Sebelum memutuskan memasang peredam aspal, saya sudah melakukan riset dengan membaca berbagai review mengenai peredam mobil. Satu karakteristik dari aspal yang tidak ada pada peredam lain adalah glassing point. Glassing point adalah istilah untuk menggantikan titik lebur (melting point). Perbedaan antara glassing point dan melting point adalah pada rentang tenperatur. Melting point terjadi pada rentang yang sangat sempit (nyaris konstan). Sebagai contoh air memiliki melting point pada 0 C. Artinya pada temperatur 0 C, sebagian dari sebagian dari air berwujud cair, sebagian yang lain berwujud padat. Pada temperatur di bawah 0, seluruhnya berwujud padat, dan di atas 0 seluruhnya berwujud cair. Sementara glassing point terjadi pada rentang point yang sangat lebar, sebagai contoh untuk aspal memiliki glassing point pada rentang 35-200 C. artinya pada rentang 35-200 C aspal akan berwujud padat, tetapi lembek. Semakin tinggi temperatur semakin lembek, sehingga strukturnya menjadi sangat mudah berubah (thermoplast). Aspal akan benar-benar mencair pada temperatur di atas 200 C seperti yang sering kita lihat pada proses pengerasan jalan. Aspal memiliki sifat termoplast, selama tidak ada gaya dari luar, maka bentuknya tidak berubah. Selain itu perubahan bentuk juga dapat di kurangi dengan menambahkan material lain pada permukaannya. Satu-satunya gaya yang akan mempengaruhi peredam jika dipasang di plafon adalah gravitasi.
Hipotesis
Atas dasar pengetahuan tersebut saya memberanikan diri untuk memasang peredam aspal merk aut*mat karena beberapa pertimbangan sebagai berikut.
- Terdapat lapisan tambahan pada peredam tersebut yang bisa menjadi penopang bentuk dari peredam agar tidak berubah bentuk
- Saya memasang peredam tambahan di bagian bawah, untuk menopang supaya ketika peredam melembek, akan tertahan dari pengaruh gaya gravitasi.
- Plafon Mobil saya berwarna putih, yang kita tahu warna putih memantulkan panas, sehingga saya yakin tingkat panas di plafon masih di bawah 80 C, artinya masih jauh di bawah titik kritis 200 C.
- Peredam aspal sifatnya menyerap kalor, bukan menahan kalor (insulator), artinya panas di dalam ruang sempit antara atap dan peredam alumuniom foil akan diserap oleh aspal, digunakan untuk meningkatkan tingkat kelembekan, maka proses peredaman panas bisa lebih efektif
Hasil Pengujian
Saat tulisan ditulis, mobil belum pernah diuji di parkir yang sangat panas, karena kondisi cuaca saat ini yang belum memungkinkan. Saya akan laporkan hasilnya, 1 bulan ke depan. Silahkan ditunggu hasilnya.
Tentang Penulis
Harjito adalah staf pengajar Jurusan Kimia Universitas negeri Semarang, Lahir di Demak 49 tahun yang lalu. Meraih gelar Sarjana Pendidikan Kimia dari IKIP Negeri Semarang, Magister Ilmu Kimia dari Universitas Gadjah Mada dan saat ini sedang menyelesaikan studi S3 di Universitas Negeri Semarang.
Tags:
Ikuti terus tutorial saya di e-Project dan channel
saya di